Pages

fenomena industri Korea Selatan



Sedikit tentang fenomena industri Korea Selatan

        Dalam tulisan ini tidak akan membahas sejarah Korea  Selatan yang lampau, mulai zaman prehistoric ketika masih satu Korea dan sebagainya bisa diliat di Wikipedia (situs yang tahu segala sesuatunya itu heheee…). Kita akan membahas apa yang tidak ada atau kurang di eksplore di Wikipedia itu. Kita mulai membahas Korea Selatan khususnya strategi pembangunan yang dilakukan pasca perang saudara Korea  (1950-1953), setelah penuntutan mundur Syngman Rhee oleh protest pelajar (1960) dan seterusnya.

           Korea Selatan pada tahun 1950 (perang saudara) merupakan sebuah negara yang miskin dengan pendapatan dibawah Haiti, Thailand ataupun India. Secara gambaran besar karakter pembangunan Korea Selatan dilakukan oleh kontrol negara yang kuat (inisiasi oleh negara/government control) dan perlahan menuju arah market economy. Kegiatan industri yang signifkan terjadi ketika Park Chung-hee mengambil ambil kepemimpinan dengan kudeta militer  1961 (junta militer korea selatan), (Park Chung Hee formal election pada tahun 1963 (president of south korea) dan Park sendiri assassinated pada 26 oktober  1979). 

      Pembangunan di bawah Park Chung Hee boleh dikatakan “dictator” dalam artian pemerintah memegang dan menentukan semua kegiatan pembangunan industri dan swasta dalam “genggaman” pemerintah untuk mengarahkan pembangunan seperti yang pemerintah kehendaki.  Pemerintah menjadi “dictator yang baik”, baik dalam artian memberikan fondasi pembangunan negara berbasis industri.  Strategi menghasilkan barang untuk tujuan eksport (export-lead industries) dilakukan selain melakukan self-fulfillness. Order self-fulfilness export oriented ini menjadi penting  untuk menghindari propaganda dari speech act orang-orang yang memakai retorika export lead industries (ELI) untuk “menghabisi”  baik secara termin/konsep maupun substansi dari import substitution industries (ISI).
 
         Jadi konsep ISI sebenarnya tidak pernah tidak berhasil karena negara-negara yang melakukan strategi ELI juga mapan dengan ISI atau kasarnya dalam negeri mereka beres (industri eksport tersebut juga memenuhi market domestik dengan produk nasional). Orang-orang yang speech act bahwa ELI lebih penting dari ISI biasanya memotong sejarah ISI dengan mengambil produk gagal Amerika Latin (padahal corak ekonomi berbeda seperti korupsi para pejabat militer yang membengkakkan utang negara dan berujung pada krisis financial Amerika Latin 1980an). Logika yang ditawarkan dari sistem berpikir seperti itu seolah-olah ELI merupakan sebuah koin berbeda dari ISI. Kita tahulah ELI ini semakin santer/kencang terdengar ke seluruh dunia pada periode 1970an akhir – 1980an sebagai strategi reaksi krisis ekonomi (stagflasi dan seterusnya) dan kejenuhan pasar domestik sehingga menyebarkan barang-barang keluar negeri ataupun mendapatkan tempat produksi yang efisien menjadi sebuah strategi penting. Sebuah propaganda liberal yang berhasil menyebarkan barang-barang produksi dan sistem produksi ke berbagai belahan dunia di bawah istilah “Globalisasi”, periodesasi tersebut mengkonstruksikan “Globalisasi” dan “modernisasi”. 

          Korea Selatan merupakan negara yang sangat bertujuan untuk melebarkan pasar industrinya karena market domestik yang kecil (kuantitas dan daya beli). Park Chung Hee menerapkan kebijakan industri untuk eksport membuat rencana ekonomi lima tahun (1961-66), negara mengontrol kuat sistem perbankan (Bank of Korea Act 1962) nasionalisasi major commercial bank. Strategi kontrol kuat terhadap perbankan ini untuk mendukung berjalannya program pemerintah dalam pemberian utang/pinjaman kepada industri yang telah dicanangkan pemerintah untuk tumbuh besar. Tahun 1964 sistem nilai tukar  diubah dari model floating (mengambang/ekspektasi pasar) ke arah peg-system (nilai tukar yang ditetapkan pemerintah), pada tahun tersebut juga pemerintah Korea Selatan melakukan devaluasi mata uang Won. Fertilizers, oil refining, baja, synthetic chemical dan electric machinery merupakan industri yang diprioritaskan oleh pemerintah. 60% dari total investasi didapatkan dari pinjaman luar negeri dan 55% penggunaan utang luar negeri tersebut di gunakan untuk industri fertilizer, oil refining, semen dan tekstil, 25% digunakan untuk electricity, telekomunikasi dan transportasi. Pertengahan 1960an pemerintah menargetkan pembangunan dan penguatan industri baja, petrochemical dan mesin, 77% dari utang luar negeri (60% total investasi) di alokasikan untuk tiga industri tersebut.

            Klaim keberhasilan kepemimpinan Park Chung Hee tercatat dalam statistik makro-ekonomi Korea Selatan. Sepanjang 1960an persentase pertumbuhan ekonomi rata-rata pertahun 7.8%, pertumbuhan eksport 41.7% /tahun. Inflasi CPI (Consumer Price Index) dalam kategori sedang/moderate yaitu 11%. Periode 1970an  dikenal dengan promosi HCI (The Heavy and Chemical Industry). Jatuhnya Vietnam Selatan 1975 menambah dorongan kuat untuk pembangunan HCI ini, HCI ini sebenarnya strategi ISI dan  EI secara bersamaan. Seperti kita ketahui bersama oil shock 1973 dan 1979 mempengaruhi banyak negara di dunia tidak terkecuali inflasi di Korea Selatan, inflasi tercatat perode itu rata-rata 15.1%. Pada 1970an-awal 1980an industri strategis dalam HCI mencakup besi-baja, shipbuilding, mesin, kimia dan elektronik. 1969 industri automobile turut berkembang. Pemerintah hanya mengizinkan pemain besar/perusahaan besar Korea untuk masuk menjadi pemain industri tersebut. Kebijakan tersebut berpararel dengan fenomena chaebols semakin besar dan besar, pembentukan GTC (General Trading Companies) juga diisi oleh perusahaan chaebols. 

        Chaebols” kata ini sangat familiar bagi fenomena Korea Selatan, seperti yang telah kita ketahui bersama (sesama penstudi H.I ataupun penikmat informasi dunia) bahwa konglomerat-konglomerat usahawan yang mendapatkan tempat istimewa dalam kebijakan Park Chung Hee  dalam membangun industri di Korea Selatan sesuai program-program pemerintah. Karena keistimewaanya dan posisi pentingnya sebagai tulang punggung industri negara terkadang para konglomerat-konglomerat ini (Chaebols) di analogikan “too big too fail” yang menyebabkan “moral hazard” (ketika kesalahan perusahaan akan ditolong oleh pemerintah), dan seperti yang kita duga bahwa tingginya rasio debt/equity sebagai fenomena intrinsik dalam chaebols ini. Konglomerat keluarga ini secara umum teridentifikasi dalam international brand asal Korea seperti Samsung, Hyundai, LG dan sebagainya atau terkenal dengan termin crony capitalism.

      Secara skematis trajektori pattern strategi kebijakan industrial periodesasi tersebut yaitu penentuan industri apa yang dikembangkan dan dibantu oleh pemerintah   --> mobilisasi financial untuk mendukung industri tersebut ---> restrukturasi perusahaan/industri oleh pemerintah. 

               1980an merupakan sejarah munculnya demam deregulasi negara di dunia oleh logika sistem ekonomi neoliberalisme yang biasanya alamatnya disematkan kepada ekonom Hayek dan Friedman serta dua pemimpin dunia yaitu Margaret Thatcher (UK) dan Reagan (AS) saya menyebutnya 2+2=neolib atau 4 serangkai.   





(4:47 AM )
to be continued …… ngantuk..hehee

Strategi Industri / Industry strategies CHINA - INDIA (CHINDIA)


Sedikit tentang Strategi Industrialisasi China - India

China


25-21 SM         : Jalan sutra menghubungkan China – India – Arab

650 M              : Pedagang Arab mendirikan pos di China

1229                : Penaklukan oleh Mongol menggalakkan perdagangan China

1500an            : Sebuah usaha dagang milik orang China menyebar ke Seluruh Asia

1600                : Perusahaan India Timur mengirim opium ditukar teh

1759                : Pedagang di Guangzhou menjadi perantara perusahaan Eropa

1800an            : Wilayah pedesaan dan kerajinan tangan tumbuh pesat

1842                : kemenangan Inggris dalam perang Opium membuka perdagangan ke Guangzhou dan empat pelabuhan lain. Hongkong jatuh ke tangan Inggris

1890an: Jepang, Inggris, Jerman, Rusia, Perancis exercise of power di China

1914-1920       : Industrialisasi masuk. Tingkat pertumbuhan tahunan 13.8%. Perbankan modern di mulai.

1949                : Komunis memenangi perang sipil, land reform, dan pertanian kolektif. Kemajuan bidang di bidang pendidikam dan kesehatan

1958                :  mobilisasi massa untuk reformasi ekonomi

1960an            :  AS membantu Taiwan berkembang, produksi eksport  elektronika, baja, computer dan peralatan militer

1970an            : Setelah Mao tse tung wafat, Den Xiaoping menumbuhkan aktivitas pasar bebas dan industri pedesaan skala kecil

1979                : investasi luar negeri menjadi legal, Zona ekonomi khusus di pesisir Timur dan sungai Yangzi

1990                : Bursa saham pertama dibuka di Shanghai, merubah wajah Shenzhen

1997                : Industrialisasi besar-besaran

2001                : China masuk WTO

2003                : Hu Jintao dan Wen Jiabao menjadi pemimpin komunis generasi ke empat



Berikut strategi Industri China :
  • Sistem kurs tetap Yuan/Renmimbi terhadap dollar US
  • Superefisensi buruh (murah – jam kerja banyak)
  • Pasar domestik  dan internasional yang besar untuk barang  murah
  • Produk mahal tetap jadi prioritas untuk kelas menengah ke atas di China, pada 2007 sudah 300.000 Milyader (kelas customer)
  • Integrasi China daratan  dengan HongKong dan Taiwan
  • Intervensi pemerintah yang kuat pada sistem perbankan. Beijing mengontrol langsung 4 bank  terbesar yg memegang 80% tabungan pribadi, menentukan perusahaan mana yang dapat menjual saham mereka dan mengaarhkan pinjaman lunak kepada perusahaan tertentu dengan sasaran perusahaan yang menjadi kebanggaan nasional.
  • Penunjukan aktor kunci pada perusahaan strategis seperti China Telecom dan CNOOC.
  • Mengembangkan industri core mobil, semikonduktor, baja dan telekomunikasi. Pengguna ponsel di China sebesar 350 juta pada tahun 2007
  • Budaya bisnis dan  etos kerja di masyarakt China
  • Investasi domestik di China rata-rata 40-50% per tahun dari PDB/GDP
  • Menarik Investasi luar negeri lebih dari USD 60 milyar/tahun






India


712 M              : perdagangan Arab – India

1500an            : Portugis memperbaharui dagangan dengan India yang sempat dibekukan kesultanan Ottoman

1700an            : penjualan sutra Asia dan katun dilarang di Inggris. Industri tekstil India jatuh karena embargo dan persaingan. India menjadi koloni pertanian Inggris

mid 1800an    : Inggris perkenalkan kanal irigasi , rel kereta api, perbankan modern dan sistem hukum dagang. Mengembangkan eksport

1869                : terusan suez menjadi integrasi ekonomi India ke pasar dunia

awal 1900an   : Reformasi konstitusi

1912                : Tata co. memproduksi baja, pembangkit daya hidrolik dan tekstil

1940an            : Industri india tumbuh pesat selama Perang Dunia II

1947                : Pemerintahan Inggris di India berakhir. Sektor publik mendominasi manufaktur dan bank di nasionalisasi. Dinasti korporat seperti Tata, Birla, dan Bajaj tumbuh 15%..

1950an            : Riset luar angkasa sipil dimulai

1982                : Infosys Technologies mengembangkan perangkat lunak untuk perusahaan global. Tumbuh 40% per tahun selama satu dekade

1984                : PM Rajiv Gandhi mendorong teknologi tinggi

1991-1997       : Krisis neraca perdagangan karena perang teluk, mengakibatkan pinjaman dari IMF dan Bank Dunia. Reformasi ekonomi, termasuk di bukanya sektor yang dikuasai negara kepada investasi swasta dan dibebaskannya kebijaksanaan perdagangan.

1993 -1997      : Pertumbuhan ekonomi 6,87%/tahun

2000                : Bidang perangkatg lunak berkembang seiring berakhirnya ketakutan terhadap Y2k. General Electric dan perusahaan MNC lain membanghun fasilitas litbag di Bangalore yang menjadi pusat. Industri suku cadang mobil, farmasi dan kimia menjadi barang eksport utama. Bangalore telah menjadi pusat bagi teknologi dan inovasi perusahaan terpenting di luar Silicon Valley.



Fenomena Industri India :

  • Tingkat investasi India rata-rata 20-30%
  • Menarik Investasi luar negeri rata-rata $4 miliar /tahun
  • Pasar modal India dapat mengalokasikan modal lebih efisien daripada China dan menyukai industri bermargin tinggi seperti teknologi informasi dan pelayanan
  • Jumlah pasar domestik yang signifikan. Pengguna ponsel 55 juta (antara tahun 2000-2005)
  • Tumbuhnya kelas menengah yang memandang barang mewah sebagai simbol status
  • Segmen pasar kelas bawah (paket sampo harga 5 sen, layanan seluler 2sen/menit dan PC seharga USD 100)
  • Kota-kota Bangalore, Pune dan Hyderabad menjadi pusat-pusat pengembangan teknologi bagi raksasa teknologi (General Electrics, Microsoft,SAP, Intel,Texas Instruments dsbnya)
  • Sumber daya manusia yang berkualitas dan etos kerja tinggi di bidang keuangan, manajerial dan teknologi. Ilmuwan dunia yang banyak di berbagai bidang
  • Eksport perangkat daya lunak, layanan teknologi, pengalihdayaan bidang riset, pusat call center, yellow pages
  • Belajar dari keterbatasan dan hambatan fisik. Mengembangkan model bisnis kreatif.
  • Di Bangalore terdapat pusat R&D General Electrics  (Pusat Teknologi John F.Welch). Pada tahun 2003 di resmikan telah membukukan 95 paten di akhir tahun 2003. Terdiri dari 1800 insinyur dan seperempatnya menyandang gelar Ph.D, terlibat dalam riset fundamental bagi 13 devisi GE. Kini India berisi orang brilian dan terdidik, memimpin kolonialisasi ruang cycber kata Paul Saffo dari institute for the future di Menlo Park California. Gelombang inilah yang menghantarkan fenomena pengurangan staff IT di AS sebesar 500-2000 staff sekaligus (pemecatan) dan memunculkan isu sosial di AS (tenaga kerja terdidik yg tidak terserap). Setiap CEO berpaling ke India. IBM menarik diri dari India pada tahun 1978 karena protes regulasi pemerintah tetapi masuk kembali pada tahun 1992.
  • Lebih banyak pelajaran sains di sekolah. Banyaknya insinyur dan ahli teknik. IBM pada meningkatkan staffnya yg berasal dari India pad tahun 2003 sebesar 9000 org pada akhir 2005 sebesar 23.000 orang. 


_______________
_______________________________________________
____________________________________________________


A  Few of Industries Phenomenon



China
25-21 BC         : Silk Road linking China - India - Saudi
650 AD                        : Arab traders established a post in China
1229                : Conquest by the Mongol China to promote trade
1500s              : A Chinese-owned commercial enterprise spread over Asia
1600                : East India Company sent exchanged opium tea
1759                : Traders in Guangzhou mediates the European company
1800s              : rural areas and fast-growing craft
1842                : British victory in the Opium War to open trade to Guangzhou and four other ports. Hong Kong fell into British hands
1890s              : Japanese, English, German, Russian, French exercise of power in China
1914-1920       : Industrialization entry. The annual growth rate of 13.8%. Modern banking began.
1949                : Communists win the civil war, land reform, and collective farms. Progress in the field of education and health
1958                : mass mobilization for economic reform
1960                : The U.S. helped Taiwan develop, export production of electronics, steel, computer and military equipment
1970                : After the death of Mao tse tung, Den Xiaoping growing free market activity and small-scale rural industries
1979                : a legal foreign investment, special economic zone in the East coast and the river Yangzi
1990                : The first stock exchange opened in Shanghai, changed the face of Shenzhen
1997                : large-scale industrialization
2001                : China's WTO entry
2003                : Hu Jintao and Wen Jiabao became the fourth generation of communist leaders

These strategies China Industry:
- The fixed exchange rate system Yuan / Renmimbi against U.S. dollar
- Superefisensi labor (cheap - many work hours)
- Domestic and international markets are great for bargains
- Expensive products remains a priority for the upper middle class in China, as of 2007 was 300,000 Billionaire (customer class)
- Integration with mainland China and Taiwan HongKong
- Strong government intervention in the banking system. Beijing controls directly 4 biggest banks that hold 80% of personal savings, determine which companies are able to sell their shares and mengaarhkan soft loans to certain companies with the goal of the company is a national pride.
- Appointment of key actors in strategic companies such as China Telecom and CNOOC.
- Develop core automobile industry, semiconductors, steel and telecommunications. China's mobile phone users amounted to 350 million in 2007
- Business culture and work ethic in China masyarakt
- China's domestic investment on average 40-50% per year of GDP / GDP
- Attract foreign investment of more than USD 60 billion / year


India

712 M              : Arab trade - India
1500                s: Portuguese trade with India to renew the Ottoman sultanate had frozen
1700s              : Asian silk and cotton sales banned in the UK. Indian textile industry fell by the embargo and competition. India became colony of British farming
mid 1800s       : British introduced irrigation canals, railroads, and modern banking system of commercial law. Developing export
1869                : suez canal became India's economic integration into the world market
early 1900s     : Reform the Constitution
1912                : Tata co. produces steel, hydraulic power plants and textile
1940                : India Industry grew rapidly during World War II
1947                : The British in India ended. The public sector dominates the manufacturing and bank nationalization. Dynasty corporates like Tata, Birla and Bajaj grew 15% ..
1950s              : civil aerospace research begins
1982                : Infosys Technologies develops software for the global enterprise. Grow 40% per year for a decade
1984                : Prime Minister Rajiv Gandhi encourage high technology
1991-1997       : Crisis trade balance since the Gulf War, resulting in loans from the IMF and the World Bank. Economic reforms, including in the state-controlled sector open it to private investment and trade policy release.
1993 -1997: Economic growth 6.87% / year
2000                : Field perangkatg developing software with the end of the fear of Y2K. General Electric and other MNC company in Bangalore membanghun litbag facilities at the center. Auto parts industry, pharmaceuticals and chemicals into the main export items. Bangalore has become a center for technology and innovation foremost companies outside of Silicon Valley.

The phenomenon of Indian Industry:
- The level of investment in India on average 20-30%
- Attract foreign investment averaged $ 4 billion / year
- India capital markets to allocate capital more efficiently than China and like high-margin industries such as information technology and services
- The number of significant domestic market. 55 million mobile users (between the years 2000-2005)
- The growing class of luxury barng menengaj who view as a status symbol
- Lower class market segment (packet of shampoo price of 5 cents, cellular service 2sen/menit and PC at USD 100)
- Cities Bangalore, Pune and Hyderabad became centers of technology development for technology giants (General Electrics, Microsoft, SAP, Intel, Texas Instruments etc)
- The quality of human resources and high work ethics in the financial, managerial and technology. World that many scientists in many fields
- Export power device software, technology services, Outsourcing research, central call center, yellow pages
- Learn from the limitations and physical barriers. Develop creative business models.
- The Bangalore R & D center was General Electrics (John F.Welch Technology Center). In 2003, the launch has recorded 95 patents in late 2003. Consisting of 1800 engineers and a quarter holds a Ph.D., is engaged in fundamental research for the 13 division GE. Now India contains the brilliant and well-educated, leading the colonization of space cycber says Paul Saffo of the Institute for the Future in Menlo Park California. A wave is a phenomenon that delivers IT staff reductions in staff as well as the U.S. amounted 500-2000 (dismissal) and raise social issues in the U.S. (well-educated workforce that is not absorbed). Every CEO turned to India. IBM withdrew from India in 1978 in protest of government regulation but went back in 1992.
- More science lessons at school. Number of engineers and technical experts. IBM to increase its staff who came from India in 2003 amounted to 9000 pad org at the end of 2005 was 23,000 people.



Source :

Chindia: How China and India Are Revolutionizing Global Business - Pete Engardio