Pages

Tentakel



bertemu dan menegangkan
bercerai berai dengan penilaian
instan memang penuh resiko
seperti gairah pemuda yang biasa tergesa-gesa
tak ada yang salah dengan itu
hukum alam remaja


secelah semangat mengalir sunyi
dari minimnya pengetahuan
kulepaskan saja kelangit
biar dia jatuh seperti mendung yang tidak pernah memilih
dimana dan kapan dia akan hujan


kalimat mengalir deras
tidak ada drama dibalik itu
hanya mencoba mencari celah pegas
dimana eksistensiku bisa mengisi voidmu


coba membuka pembicaraan
dengan sisa-sisa ketidakenakan
menggali sejarah yang kebenarannya kabur
dan penuh ketidaksiapan untuk memperhatikan semalaman
tapi ini usaha untuk akur


berpura-pura itu melelahkan
olehnya selalu saja berusaha untuk mengalir
tidak seperti pria tampan urban
yang menjaga gengsi dengan gerakan kaku dengan diksi teratur
mencoba memikat dengan ketampanan
harapan yang terumbar
membuat hati gusar


riuh sekitar bagai musik
backsound pembicaraan yang hilir mudik
tidak ada poin yang dipertegas
hanya keheranan kebersamaan dua orang asing
yang coba – coba mendengar satu dengan lainnya


malam tidak mengheningkan
ia riuh rendah tanpa ada distorsi
salah kata itu biasa
yang terpenting tetap berusaha menjadi baik


tensi kadang meninggi
seiring rasa emosi menggelembung
dari kekecewaan – kekecewaan kecil hidup
atas apa yang seharusnya dan harapan yang menemui kebuntuan


ketika grafik meninggi ada waktunya garis akan terjun bebas kebawah
itu yang aku khawatirkan
biasanya menunggu waktu
tetapi tidak menyangka dalam tempo singkat
ia datang memperlihatkan diri

sekali lagi tidak ada yang salah dengan itu
masa muda yang tergesa – gesa
sebuah hukum remaja


cerita Ainun dan Habibie terlalu borjuis
tidak cocok untuk proletar seperti saya
kita perlu yang membumi yang dekat dengan realitas
yang ceritanya tidak melulu soal kemenangan piala-piala kehidupan karir, jabatan, pencapaian-pencapaian dan sebagainya


ini cerita seperti Marx muda yang kasmaran dengan Jenny
seperti romantisme dan menderitanya Adam mencari Hawa dan sebaliknya
sebuah isyarat cinta keras kepala


ketika bahagia berubah menjadi paranoia
laku – laku dinilai psikopat
merubah tempo menjadi tegang dan mencekam
memikirkan sesuatu mirip penjara
seperti rasa was-wasnya manusia-manusia kota
yang penuh curiga atas sesama manusia


meredam semangat butuh energi
seperti habisnya waktu melepaskan diri dari bayang-bayang
mengubur kesedihan dengan sublimasi
rutinitas aneh yang melelahkan


informasi simpang siur, kabur dan absurd
membingungkan pendengar dan pemerhati
pilihannya sederhana sebenarnya
apakah ada rasa yang patut untuk di-ikuti
ataukah ignorance yang mengemuka


saat ini hanya menikmati geografis
ruang memberikan jarak yang dekat
sebelum jarak yang jauh datang
memisahkan sang apatis


masa kecil memang mengagumkan
tak pernah pelik memikirkan pertemanan
tak pernah berputar-putar untuk bermain
tidak ada teka teki
tidak ada komparasi sama sekali
karena masing-masing menghargai apa yang ada di depannya
siapa yang membuang kelereng ataupun yang mengambil bambu
mau tidur kapan saja dan dimana saja asal ngantuk itu bisa
masing – masing seperti adanya
itulah mengapa peterpan tak pernah mau menjadi tua
bahagia itu sederhana
tetaplah menjadi anak kecil


kuajak dirimu membuat kehidupan
kehidupan yang riang, gembira, bahagia, sederhana dan setia
dimana pahit manis selalu manis
dimana saat kau menoleh kebelakang ada seseorang yang tersenyum
lautan tempat kau selalu pulang

berusaha menangkal kejamnya sistem ekonomi dan jaman
berusaha menghapus cerita koruptor yang hidup bagai don juan
ataupun mirip bintang film ataupun rock-pop star
mengajak siapapun yang dikehendakinya
yang melihat manusia bagai komoditas
manusia yang memperTuhankan uang


dalam perjalanan selalu saja ada warna warni
banyaknya warna seiring umur
jatah hidup yang tersisa
diberikan Tuhan kepada manusia
jika tenaga ini melemah untuk meredam kebahagiaan
selalu saja ada titik untuk berhenti
dimana ada kehidupanku sendiri
yang harus kupertanggungjawabkan
yang terkadang menuntut berlari
walaupun hilang arah

tapi itu tidak berarti
karena hampir pasti aku tergantikan dengan mudahnya
hanya menunggu waktu


mungkin cumi-cumi itu membuat pikiran kita  kalut seperti tentakelnya
membuat hitam dan gelap perasaan seperti tintanya

dimana kau bercerita tentang silih berganti manusia di sejarahmu
kuselipkan secarik cemburu diselanya
jika Konfusius pernah berkata "everyone/thing has beauty but not everyone see it"
kali ini kukirimkan kalimat untuk Konfusius
"i see beauty but beauty doesn't see me"


ah, inilah perasaan
problemanya selalu sama
dan selalu saja membingungkan
di usia yang menua


hidup memang sepi
sesepi akhir manusia, mati





























Jogja 11 November 2013
2:30 AM