Pages

Mengurus Surat & Nomor Kendaraan (STNK, BPKB, Nopol) di Kota Malang

Suatu hari di bulan Februari 2017, penulis mengurus surat dan tanda nomor kendaraan di Samsat Kota Malang. Karena kendaraan yang penulis beli hanya memberi faktur pembelian, penulis mengusahakan sendiri pengurusan surat-surat tersebut. Hal ini memberikan penulis pengalaman yang bisa dibagi kepada pembaca sekalian.

Pada mulanya penulis mengira pengurusan surat-surat ini akan mengalami beberapa kendala atau hal umum yang ditakutkan orang kebanyakan yaitu "pungli". Karena penulis tidak memiliki KTP Malang (perantau), maka motor pun atas nama seorang teman. Oleh karena itu, penulis membuat surat kuasa pengurusan berhubung teman tersebut mempunyai beberapa kesibukan sehingga tidak berada di Kota Malang saat pengurusan terjadi.

Pukul 07:30 WIB penulis sudah berada di Samsat kota Malang Jl. S.Supriyadi (jalan yang menuju terminal Hamid Rusdi - Gadang). Kemudian penulis memarkir motor di antrian cek fisik. Terlihat sudah banyak motor mengantri. Para pembaca sebaiknya datang sebelum jam 8 (jam pelayanan buka) agar tidak berada dalam antrian yang panjang.

Eh iya, kalau teman perantau ingin terlebih dahulu mengecek alamat kantor Samsat sembari mencatat apa saja kelengkapan berkas pengurusan dan kebetulan waktu itu teman tidak mempunyai motor, teman pembaca bisa naik angkot yang pada kode angkotnya terdapat huruf "G" atau "H", seperti GML.

Berkas yang penulis bawa KTP (KTP asli teman & KTP penulis), faktur pembelian, sertifikat uji tipe, surat kuasa, dan tentunya jangan lupa bawa duit yah. Kalau pembaca lupa untuk memfoto copy berkas-berkas, jangan khawatir di lingkungan Samsat Kota Malang sudah terdapat layanan foto copy. Para karyawan foto copy ini sudah sangat berpengalaman, anda hanya menyebutkan tujuan pengurusan seperti roda dua (baru, perpanjang), roda empat (baru, perpanjang, dll), dan sekejap itu para karyawan menggandakan berkas anda sebanyak yang nanti anda perlukan. Fasilitas ATM pun berada pada kantor Samsat.

Setelah berkas digandakan selanjutnya menunggu layanan dibuka tepat pukul 08:00.

Loket Formulir & Cek Fisik

Pukul 08:00 teng loket pengambilan formulir cek fisik dibuka. Orang-orang yang sudah banyak menunggu dari tadi langsung menyerbu loket tersebut. Pada awalnya ada sekitar 6 orang bapak-bapak yang pura-pura lugu namun agresif nan oportunis langsung bergerombol di depan loket, sedangkan yang lainnya berusaha untuk tertib mengantri. Setelah beberapa orang yang mengantri meneriaki yang tidak tertib untuk mengantri, perlahan tapi pasti orang-orang mulai sadar pentingnya untuk tertib dan tidak memaksakan kehendak.

Lagi pula untuk hal ini anda tidak perlu untuk bergerombol seperti pembagian sembako di depan loket, karena setelah itu anda harus mengisi identitas di formulir yang memakan waktu (kurang lebih 5 menit) dan juga petugas cek fisik akan memeriksa kendaraan berdasarkan antrian kendaraan itu. Jadi biarpun anda mengambil cepat sambil menggeser orang lain sementara motor anda berada pada antrian belakang, tetap saja anda belakangan.

Pastikan anda membersihkan nomor rangka dan mesin yang akan diperiksa, anda lap dulu biar langsung digosok oleh petugas. Kalau kotor, petugas tidak akan menggosok, anda dulu yang melap biar nomor itu kelihatan jelas tidak seperti fosil  yang harus dieskavasi/digali di dalam tanah.

Setelah cek fisik selesai, anda memarkirkan kendaraan anda di tempat parkir untuk umum. Cek fisik memakan waktu sekitar 5-7 menit tergantung kesiapan motor anda untuk dicek.

Dalam Kantor

Kemudian dengan membawa berkas dan hasil cek fisik tadi anda kembali ke loket formulir dan masuk ke dalam kantor utama Samsat. Di bagian pintu depan, karyawati dengan ramah akan memberikan tanda pengenal berdasarkan keperluan anda yang harus anda pakai ketika masuk ke kantor utama, dan ingat tanda pengenal itu jangan dibawa pulang!

Dalam kantor kemudian penulis diarahkan ke bagian penomoran dan selanjutnya pada bagian pemeriksaan berkas untuk pengurusan BPKB. Berhubung ini pengurusan kendaraan baru, maka BPKB ini juga menjadi bagian yang penting dalam proses ini, tetapi pengurusan BPKB tidak Satap (Satu Atap) dengan kantor Samsat. Pengurusan BPKB lebih lanjut di Polresta Malang Jalan Jaksa Agung Suprapto, depan RSUD Saiful Anwar. Penomoran dan pemberian berkas dalam fase ini hanya memakan waktu sekitar 5-7 menit.

Penulis kemudian memesan layanan Go-Jek untuk mengantarkan ke Polresta Malang. Waktu itu menunggu pengemudi Go-jek lebih lama dari estimasi waktu urus berkas pada tahapan sebelumnya (menunggu driver 25 menit, urus berkas 5-7 menit). Pengemudinya minta maaf karena terjadi kemacetan di Gadang yang penulis tidak dapat memastikan kebenarannya. Tapi okelah bung, kita cuss ke Polresta.

Polresta Malang

Sampai di Polresta Malang, penulis diarahkan oleh Pak Polisi untuk ke bagian belakang kantor, tempat pengurusan BPKB berada. Dalam kantor pengurusan BPKB, petugas memberikan penulis formulir yang harus diisi. Setelah mengisi formulir, petugas memeriksa kelengkapan dan keaslian berkas. Setelah proses penelitian dilakukan (sekitar 10 menit), kemudian petugas mengarahkan untuk kembali ke Samsat kota Malang untuk melanjutkan pengurusan lainnya. Tidak ada pembayaran pada fase ini, pembayaran hanya satu kali pada kasir kantor Samsat.

Alangkah baiknya jika pengurusan BPKB ini satu atap dengan pengurusan dokumen lainnya, sehingga ada efisiensi jarak, meskipun secara teknis dan otoritas hal itu tidak mudah. Maaf Pak Polisi, penulis hanya usul, jangan dimarahi ya Pak. Untuk menunggu jadinya BPKB ini menurut informasi perlu waktu beberapa bulan. Bulan depan (Maret) penulis akan mengeceknya, dan memberitahukan kepada pembaca as soon as possible.

Dengan memesan Go-Jek kembali, penulis berangkat kembali ke Samsat Kota Malang. Kali ini driver datang on-time, lima bintang untuk bapak driver ini, terlebih bapak ini diperjalanan memberikan petuah kepada penulis perihal pencarian jodoh. Haduh pak!

Kasir

Kembali ke Samsat dan masuk ke ruang utama untuk melaporkan bahwa penulis sudah dari Polresta Malang, kemudian penulis diberikan nomor antrian untuk pembayaran. Untuk semua fase pengurusan disinilah fase yang durasi waktunya paling lama. Antri menjadi lama karena banyaknya orang membayar dengan masalah teknis berbeda-beda seperti uang tidak cukup (harus ke ATM lagi), uang dalam kantong lusuh, kebanyakan uang receh dll. Untuk kecepatan tangan kasirnya sendiri sebenarnya tidak butuh waktu lama untuk memberikan info berapa jumlah uang yang harus dibayarkan dan kasir menghitungnya.

Antrian di Ruang Tunggu


Saat antrian penulis tiba, kasir memberitahukan untuk kendaraan baru penulis harus membayar sebesar Rp.1.938.000 dengan detail Pokok BBN Rp.1.320.000, PKB Rp.198.000, SWDKLLJ Rp.35.000, ADM STNK Rp.325.000, ADM TNKB Rp.60.000. Untung uang penulis cukup, sek tarik nafas dulu.

Bukti pembayaran Pajak Daerah kemudian diberikan. Setelah dari kasir, penulis diminta untuk menunggu terbitnya STNK di ruangan yang sama. Jika dihitung waktu mengantri pada fase ini (antrian kasir 30 menit, STNK 10 menit), maka kurang lebih 40 menit penulis berada dalam ruangan ini.

Oh iya dalam ruangan ini tampaknya sudah didesain sebagai ruangan ramah ibu menyusui. Terlihat fasilitas ruangan menyusui di dekat ruang tunggu.

Ruangan untuk Ibu dan Bayi

Setelah itu penulis diarahkan ke bagian belakang kantor untuk proses pembuatan nomor polisi kendaraan. Setelah mencatatkan nomor dan nama pada buku registrasi, proses pencetakan plat nomor pun dilakukan. Sekitar 10-15 menit, clingggg plat nomor sudah berada di tangan.

Selesai

Pukul 11:00 keseluruhan proses ini berakhir. Penulis siap membawa pulang motor yang sudah beridentitas dan teregistrasi, bahagia.

Dugaan awal bahwa pengurusan ini mendapat kendala "non-formal" ternyata tidak terbukti. Dengan mengikuti alurnya dengan sabar, kita dapat mengurusnya dengan tertib. Ada kepuasan tersendiri mengurus perihal ini sendiri, sama beberapa bulan lalu ketika penulis mengurus SIM di Kota Makassar yang lulus dua tes (teori dan praktik) untuk dua SIM (A & C), menolak godaan jalur "singkat."

Sebagai seorang wajib pajak yang tergopoh-gopoh mencari uang di tempat lain dan kemudian meluangkan waktu disela-sela kerjaan untuk membawa uang itu dan membayarkannya ke negara, dalam keseluruhan pengurusan ini penulis merasa puas. Penulis kira motto Samsat Kota Malang "Kepuasan Anda Menjadi Tujuan Kami" telah terbukti. Selamat untuk sistem yang bekerja baik dan efisien di kantor Samsat kota Malang.


-------

Demikian testimoni penulis, jika ada pertanyaan mohon mengunjungi saja secara langsung kantor Samsat (jam 12 siang pelayanan sudah tutup) ataupun menelusuri lewat tapak maya di laman situs Samsat Kota Malang. Hari yang menjelang Sabtu malam ini penulis harus mandi dan bersiap-siap menyambut Sabtu malam dengan menghadap ke tembok dan meratap :D


Tunggul Wulung, Malang, 25 Februari 2017, Pk 18:00 WIB
Salam sejuk

#UrusSTNKmalang
#UrusBPKBMalang
#UrusNomorKendaraanMalang
#SamsatMalang