Tugas WA of GVC
Konsep
Rents dan Contohnya
Tiga elemen kunci dari analisis rantai nilai menurut
Kaplinsky yaitu :
a) Barriers to entry and rent
b) Governance
c) Different types of value chains
(Kaplinsky 2000)
Dalam
hal ini akan dibahas tentang barriers to
entry and rent sebagai salah satu elemen penting dalam analisa rantai
nilai. Penggunaan rantai nilai sebagai analisis merupakan konstruksi penting
untuk memahami distribusi keuntungan yang timbul dari proses design, produksi,
pemasaran, koordinasi dan daur ulang. Secara essensial keuntungan primer tumbuh
kepada aktivitas pelaku usaha yang dapat memproteksi usaha mereka dari kompetisi (Kaplinsky
2000, 25).
Maksudnya ialah dapat memproteksi dari kemungkinan serangan usaha kompetitor
lainnya merupakan suatu keuntungan demi usaha yang terus berkembang dan
berkelanjutan. Kemampuan untuk mengisolasi/menyekat dapat di enkapsulasikan oleh konsep rent yang timbul dari kepemilikan atribut
maupun sesuatu hal yang langka dan melibatkan barriers to entry (halangan untuk memasuki) (Kaplinsky 2000, 25). Bariers to entry dimaksudkan hal-hal
yang menjadi penghalang bagi competitor lain untuk memasuki bidang
usaha/kompetesi di bidang yang sama, hal ini bisa melalui faktor dari luar
perusahaan misalnya perlindungan usaha
oleh peraturan pemerintah, ataupun yang diciptakan pelaku usaha misalkan
spesifikasi barang susah untuk ditiru,spesialisasi, kualitas dan kekhususan
lainnya.
Terdapat
satu keseragaman bentuk dari rent yang
disebut Economic Rents. Ekonomi klasik seperti Ricardo menyatakan bahwa rent muncul/tumbuh dari keunggulan
komparatif satu pihak karena ketidakseimbangan dari kepemilikan dan akses
kontrol terhadap sumber daya/sesuatu hal yang langka (misalnya tanah).
Schumpeter menunjukkan bahwa faktor kelangkaan dapat dikonstruksi/diciptakan
oleh usahawan melalui tindakan/aksi yang mempunyai tujuan, melalui inovasi dan
kreasi kombinasi baru (Kaplinsky 2000, 26), Schumpeter mengadvokasi penciptaan pengusahawan/enterpreneurs sebanyak mungkin akan menciptakan kemakmuran/mengurangi kesenjangan dan pertumbuhan inovasi yang tinggi.
Bentuk
dari economic rent
1.
Economic
rent timbul dalam keadaan perbedaan faktor-faktor
produktifitas dan barriers to entry.
2. Varian
dari economic rent dalam ekonomi
global pada umumnya
a. Endogen (dari
dalam perusahaan) seperti dalam perspektif Schumpetrian
rents :
1. Technology rent - perusahaan/pelaku usaha
memiliki teknologi yang langka.
2. Human resource rent – memiliki akses
ketrampilan sumber daya manusia yang lebih baik dibandingkan competitor.
3. Organizational rent - internal organisasi yang baik dibandingkan
pesaing
4. Marketing rent –
memiliki kemampuan pemasaran yang baik dan/atau nama produk (name brand ) yang bernilai.
b. Endogen
lainnya yang diciptakan oleh perusahaan/pelaku usaha
-
Relational
rents – memiliki superioritas atas kualitas hubungan dengan
pemasok (suppliers) dan konsumen.
3. Exogenous (dari
luar firma/perusahaan) dan berhubungan dengan alam
a.
Resources
rent – akses terhadap sumber daya alam yang langka
4. Produsen
dapat juga memperoleh keuntungan dari rente
yang disediakan pihak eksternal
a. Policy rent
b. Infrastructural rent
c. Financial rent
5. Rente
berdinamisasi, rente yang baru akan bertambah seiring waktu dan wilayah/ruang
dari rente yang tergerus oleh kekuatan dari kompetisi usaha. (M. M. Kaplinsky 2000, 28)
Contoh
Rente
1.
Technology
rent – POSCO (Pohang Iron and Steel Company) perusahaan
pembuat baja asal Korea Selatan mempunyai teknologi produksi yang lebih maju
daripada perusahaan BUMN Indonesia PT. Krakatau Steel (Hakim 2003, 88). Hal ini mendorong joint-venture company antara POSCO dan
Krakatau Steel.Tbk (KrakatauPosco) yang direncanakan berproduksi 2014,
bertempat di Cilegon, Banten dan besaran investasi USD 6 billion. Fenomena ini dalam analisa governance dikenal dengan nama captive, dimana terdapat satu Lead firm dalam kasus KrakatauPosco, POSCO sebagai lead firm atas krakatau.
2.
Human
resource rent – Dari data perbandingan human resources berdasarkan tingkatan
pendidikan pekerja dari dua perusahaan Indian
electrical engineering company yaitu Motors dan Low-tension switchgear pada
tahun 1998 menunjukkan presentase Motors memilki higher qualifications 5.1% sedangkan Low-tension switchgear 2.1%.
Hal ini menunjukkan Motors memiliki human
resource rent dari perusahaan Low-tension switchgear (R. Kaplinsky 1998, 21)
3.
Organizational
rent – berdasarkan contoh yang dikemukakan Kaplinsky
memperbandingkan US automobiles producers (General Motors/GM) dengan Japanese
bahwa Japanese sukses bukan dari penggunaan teknlogi tinggi tetapi berdasarkan forms of organization. Contoh yang
lainnya “Westinghouse’s turnover was 60
per cent that of GE, and both firms produced electrical equipment. Westinghouse
has now withdrawn from all manufacturing, concentrates on broadcasting (through
its ownership of CBS) and is less than 30 per cent of GE’s size. Whereas in the
1980s Westinghouse had followed a strategy of ‘automate, emigrate or evaporate
under the leadership of a new chief executive officer, GE had undergone a major
transformation in operating procedures” (R. Kaplinsky 1998, 22).
4.
Resources
rent – Perusahaan Freeport McMoran di Papua mempunyai resource rent lebih dibandingkan dengan
Newmont karena cadangan emas di Papua lebih besar daripada di Nusa Tenggara. Cadangan
emas site Papua yang dikelola Freeport diperkirakan 46.1 juta troy ons (1.429
miliar gram emas)[i]
dan cadangan emas blok Elang di Nusa Tenggara yang dikelola Newmont
diperkirakan 19 juta ons[ii] namun kisaran ini diperkirakan masih lebih
besar dari data yang dikeluarkan oleh perusahaan. Misalnya dalam sektor natural gas pada 2011 Indonesia proven 106 trillion cubic feet (Tcf)[iii]
sedangkan Malaysia 83 trillion cubic
feet (Tcf)[iv],
jadi dalam hal ini Indonesia memilki resources
rent lebih dari Malaysia.
[i]http://finance.detik.com/read/2012/03/16/191729/1869597/4/freeport-cadangan-emas-kami-di-papua-rp-4239-triliun akses 22 September 2012
[ii] http://ekonomi.inilah.com/read/detail/1554352/cadangan-emas-blok-elang-untuk-30-tahun/ akses 22 September 2012
REFFERENCES
Hakim, Lukman. Analisis struktur dan dinamika
rantai nilai perusahaan BUMN. Jakarta: LIPI, 2003.
Kaplinsky, Mike Morris
and Raphael. "A Handbook For Value Chain." 2000.
Kaplinsky, Raphael.
"Globalisation , Industrialisation and Sustainable Growth: The pursuit Of
The Nth Ren T." IDS Discussion Paper 365, 1998.
http://finance.detik.com/read/2012/03/16/191729/1869597/4/freeport-cadangan-emas-kami-di-papua-rp-4239-triliun akses 22 September 2012
http://ekonomi.inilah.com/read/detail/1554352/cadangan-emas-blok-elang-untuk-30-tahun/ akses 22 September 2012
No comments:
Post a Comment