Tahun 2013-2014 merupakan tahun yang cukup sibuk bagi pemerintahan Indonesia dalam membuat citra positif (imaging display) kepada dunia Internasional. Bagi pemerintahan SBY merupakan suatu hal yang krusial sebagai tahap akhir-akhir masa jabatan mirip lirik lagu "akhiri ini dengan indah", memburunya merupakan suatu keharusan agar sejarah mencatat baiknya jalanan pemerintahan selama SBY dan jajarannya. Kendaraan politik seperti Demokrat walaupun kehabisan tokoh untuk di naikkan menjadikan 01 negara ini dan kerusakan image pada elitnya tampaknya akan memilih join-join dengan kendaraan politik lain untuk menaikkan tokoh dengan mengandalkan "citra" seperti ketika "ilmu display" mengalahkan logika dan menaikkan SBY pada 2004 lalu.
Tulisan ini ingin menjawab pertanyaan : bagaimana stabilitas keamanan Indonesia pada 2013 dan apa strategi pemerintah dan elit pressure group yang mempunyai kepentingan ?
Setelah citra Indonesia membaik dalam hal sudut pandang luar negeri karena memakai parameter pertumbuhan ekonomi > 6%, trend ini akan terus dilakukan dengan mendorong liberalisasi ke atas (push to top). Hal ini kita ketahui bersama karena gugusan "citra dan display" dunia Internasional dibangun berdasarkan interpretasi kualitas, improvement sejalan dengan angka statistik pertumbuhan, walaupun kita ketahui bersama bukti untuk menunjukkan pertumbuhan ekonomi pararel dengan pengurangan kemiskinan, perbaikan hidup kelas menengah ke bawah sulit untuk di temukan / dibuktikan , apalagi dengan kasus di Indonesia ini.
Kesibukan pemerintah Indonesia pada 2013 mencapai puncaknya nanti pada KTT APEC 25 di Bali nantinya, karena sama kita ketahui Indonesia ditunjuk menjadi ketua forum ekonomi pada saat KTT APEC di Vladivostok september 2012 lalu. Sail Morotai, sail banda dan sail-sail lainnya dapat kita interpretasikan sebagai pre event untuk menarik perhatian dunia akan Indonesia dalam bidang pariwisata, karena sama kita ketahui sektor Pariwisata merupakan salah satu pendulum bagi munculnya investasi lain, biasanya kita sebut domino effect or inderect. Hal ini berbeda dengan model trickle down dalam politik bantuan pembangunan.
Kesibukan selanjutnya pada Desember 2012 nanti di Bali dilaksanakan Global Youth Forum. Hal ini menjadi penting karena seperti kita ketahui "pemuda" merupakan generasi pelanjut dalam artian pelanjut sebagai pemapanan sistem, di luar negeri kualitas generasi pelanjut begitu diperhatikan tapi dalam negara ini generasi pelanjut dihadapkan pada metode survival kehidupan.
Kesibukan kecil lainnya dalam bidang perkebunan pada 28 November 2012 mendatang diselenggarakan 8th Indonesia Palm Oil Conference and price outlook 2013 :"sustaining growth, Expanding Trade", seperti kita ketahui bersama industri kelapa sawit (Palm Oil) meningkat pesat di Indonesia sebutlah perusahaan kelapa sawit raksasa di Sumatera dan Kalimantan serta berbagai konversi komoditas lahan pertanian/perkebunan ke komoditas kelapa sawit. Hal ini menjadikan Indonesia eksportir ke 3 terbesar di dunia. Bahkan Dahlan Iskan pernah berkata untuk membubarkan Merpati airlines yang terus merugi kemudian membagikan 2 ha kepada karyawan Merpati untuk menanami kelapa sawit, aneh kann. Seperti kita ketahui bersama para enviromentalist tidak setuju terhadap pembanyakan komoditas ini karena diperkirakan akan merusak keseimbangan ekosistem alam kedepannya , tak ramah terhadap komoditas lain (serapan airnya yang berlebih) dan ketika harganya jatuh nasib petani kelapa sawit kecil-kecilan akan terkatung-katung. Tesis enviromentalist ini seperti kita ketahui bersama merupakan tesis yang mandul menghadapi kondisi di Indonesia, karena pada umumnya logika uang merupakan anti-tesa segalanya (mengalahkan segalanya) sama mandulnya dengan kasus enviromentalis vis a vis pertambangan. Petani pun tak urung tertarik menkonversi lahannya ke penanaman kelapa sawit karena harganya yang lumayan menggiurkan, fenomena pohon sawit di tengah jajaran sawah merupakan fenomena lazim sekarang ini.
Next, kesibukan lainnya menjelang Indonesia Summit 2013 pada 28 February 2013 di Hotel Shangri-la. Summit ini merupakan pembicaraan dengan tujuan memproyeksi kondisi perekonomian, pembahasan kondisi perpolitikan untuk mendukung pertumbuhan (angka) perekonomian. Summit inipun merupakan event yang mirip dengan event lain di berbagai negara yaitu Feeding the world (sept 27 2012, Hongkong, Harbour Grand Kowloon), India's energy future (October 15th 2012 taj mahal hotel), China Summit (Nov 15th 2012 - Sheraton Beijing Dongcheng Hotel-China), Japan Summit (des 13th 2012- Hotel Okura, Tokyo).
Next, Indonesia Mining 2013 (September 2013), dan beberapa event Internasional lainnya. Dan yang paling Top diantara lainnya adalah KTT APEC 2013. Sebelumnya Indonesia juga sebagai Host untuk KTT APEC di Bogor pada tahun 1994 yang menghasilkan Bogor Goals salah satunya penurunan cukai (5% - 0%). Seperti kita ketahui bersama untuk menarik FDI berupa pendirian usaha memerlukan prasyarat kepastian keamanan (kondusifitas), regulasi minim, SDA, ketersediaan lahan dan buruh murah untuk membuat investor nyaman se nyaman nyamannya.
Dari penjelasan singkat di atas maka ditarik beberapa kesimpulan :
1. Sail Morotai dkknya bidang pariwisata, pidato SBY pada Indonesia investment day di NYSE AS kemaren merupakan pre event untuk menarik perhatian dunia khususnya dalam bidang investasi.
2. Pergerakan perputaran uang cukup besar pada pre-event APEC dan APEC sendiri di Bali,
3. Stabilisasi dan kondusifikasi DIBUTUHKAN,
Hal ini berpengaruh pada beberapa sektor, demi menjaga stabilisasi keamanan :
a. Tidak akan ada penaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak) pada 2013, karena seperti kita ketahui, setiap issu kenaikan BBM akan terjadi cost social yang besar yang akan berpengaruh terhadap image. Terkecuali harga minyak dunia menembus 150USD/bbl WTI, pemerintah menurut saya lebih memilih menalangi defisit ketimbang menaikkan harga BBM. Karena 2013 merupakan tahun investasi (push to Top) kita bisa membaca mengapa pemerintah ber akting pada Maret 2012 lalu seolah-olah APBN indonesia kiamat jika tidak menaikkan BBM pada bulan April walaupun harga minyak dunia akhirnya menurun pada bulan2 berikutnya bahkan sampai menyentuh 80USD/bbl karena penurunan konsumsi akibat stagnasi ekonomi dunia.
b. Covering issue, terrorisme yang selama ini kita ketahui bersama sebagai andalan covering issue nasional yang besar seperti kasus Century bukan lagi sesuatu yang populer, karena akan merusak citra keamanan itu sendiri. Mungkin kita akan menemukan kasus TomCat lagi, karena Tomcat adalah selemah-lemahnya covering issue. ckckckckkk
c. Bisnis keamanan, bagi mereka yang mengetahui ada supply dan demand dari kondisi ini dapat menarik keuntungan yang berlebih, dalam kasus ini yang punya peluang besar untuk melakukan bisnis ini ialah pihak keamanan itu sendiri, conflict enterpreuner dan Media,,,hahahaaa. Sebagai transaksi-transaksi, sebutlah berita tawuran di Jakarta akhir2 yang diberitakan lebih lebay dari biasanya.
4. Kurangnya harapan bagi naiknya UMR (upah minimun regional) ataupun UMP (upah minimum provinsi)
5. Volume utang bertambah untuk percepatan proyek dan program pencitraan lainnya.
6. Mega-proyek bermunculan, sebutlah jembatan selat sunda yg di inisiasi kuat oleh TW and friends.
7. Terintegrasinya sektor-sektor lain di regional Asia Tenggara, ini juga seiring dengan regional community misalnya Aviation Single Market 2015. Misalnya baru-baru ini pelebaran sayap Lion Air di malaysia dengan Malindo Airways dan pemesanan 100 boeing oleh Lion Air. Perusahaan satu ini akan menjadi aktor dominan (baca: monopoli) industri udara dalam beberapa Tahun yang tidak lama lagi. Yang pastinya akan mematikan competitor yang lain yang tidak lebih rakus.
bagaimana dengan 2014 ?? ya kita akan kembali ke masa kesibukan akan pemilu, seperti biasanya,, Membosankan !!!
setelah bergantinya Presiden pada 2014, mungkin barulah kasus Century menyasar 01 dan 02 era sekarang, lets wait and see
seperti semboyan toilet : it would be flushed after used
Meraih citra, menggapai asa
2013 Investment Year, tahun yang sibuk dengan perputaran uang yang wahhh.
Pergunakanlah analisa ini untuk strategi kepentingan anda,
hati-hati dijalan,
semoga sukses,
No comments:
Post a Comment