Pages

Lyric Talks

ini ada lagu yg ceritanya kurang lebih orang yg  gemar menggantung dan mempermainkan harapan dengan kepribadian yang labil dan cenderung berubah-berubah
semacam game of love hehee playing with feelings baby :)



The Click Five _ Jenny

She calls me baby
then she won't call me
says she adores me
and then ignores me

 
Jenny, what's the problem?

She keeps her distance
and sits on fences
puts up resistance
and builds defenses
Jenny, what's the problem?

You leave me hanging on the line
everytime you change your mind

First you say you won't
then you say you will
you keep me hanging on
and we're not moving on
or standing still
Jenny, you've got me on my knees
Jenny, it's killing me

She needs her own space
she's playing mind games
ends up at my place
saying that she's changed
(Jenny, what's the problem?)

I'm trying to read between the lines
you got me going out of my mind

It's killing me
It's killing me
Jenny



Ini ada lagu dari Keane klo menurut saya sih, ada momen2 yg biasanya "lelah,cape,dan ah sudahlah- nuansa slow dan pasrah"
terutama lirik "saya bukan tipe pejuang walaupun sy sudah berusaha"


A Bad dream - Keane


Why do I have to fly
over every town up and down the line?
I'll die in the clouds above
and you that I defend, I do not love.

I wake up, it's a bad dream,
No one on my side,
I was fighting
But I just feel too tired
to be fighting,
guess I'm not the fighting kind.

Where will I meet my fate?
Baby I'm a man, I was born to hate.
And when will I meet my end?
In a better time you could be my friend.


I wake up, it's a bad dream,
No one on my side,
I was fighting
But I just feel too tired
to be fighting,
guess I'm not the fighting kind.
Wouldn't mind it
if you were by my side
But you're long gone,
yeah you're long gone now.

Where do we go?
I don't even know,
My strange old face,
And I'm thinking about those days,
And I'm thinking about those days.

I wake up, it's a bad dream,
No one on my side,
I was fighting
But I just feel too tired
to be fighting,
guess I'm not the fighting kind.
Wouldn't mind it
if you were by my side
But you're long gone,
yeah you're long gone now.



Ini lagi ada lagu dari Keane - Somewhere Only We Know,

menurut saya penekanannya "membutuhkan yg simple,sederhana, yang dapat diandalkan,capek,menua kita butuh seseorang yg betul2... jika ada celah kapan di ijinkan untuk masuk bilang secepatnya, tdk usah gambling lagi,,, uncertainty is hurt and wasting time " kira2 begitu...hehehe

I walked across an empty land
I knew the pathway like the back of my hand
I felt the earth beneath my feet
Sat by the river and it made me complete

Oh simple thing, where have you gone?
I'm getting tired and I need someone to rely on
I came across a fallen tree
I felt the branches of it looking at me
Is this the place we used to love?
Is this the place that I've been dreaming of?

Oh simple thing, where have you gone?
I'm getting old and I need something to rely on

And if you have a minute, why don't we go
Talk about it somewhere only we know?
This could be the end of everything
So why don't we go somewhere only we know?
Somewhere only we know

Oh simple thing, where have you gone?
I'm getting old and I need someone to rely on
So tell me when you're gonna let me in
I'm getting tired and I need somewhere to begin

And if you have a minute, why don't we go
Talk about it somewhere only we know?
Cuz this could be the end of everything
So why don't we go somewhere only we know?
Somewhere only we know



ini lagu meskipun underrated dan unfamiliar baik Band dan Lagunya di telinga orang2 Indonesia pada umumnya... mempunyai aransemen dan lirik lagu yg sederhana dan dalam #nusuk
salah satu lagu favorit meskipun nuansanya agak kelam dan gelap,
but believe me kadang dalam gelap akan terlihat terang yg sesungguhnya

The Milo - Don't Worry For Being Alone

Lights guide you through the emptiness
There’s something you could found
In the dark.
The beat that you can feel inside
And it won’t make you sad
You will know.

Don’t Worry For Being Alone.


sorry lagi slow

Bertumpuk




Jakarta, 9 Desember 2011


Sesampai di stasiun Gambir setelah menempuh perjalanan dari bandara Soekarno Hatta dengan menggunakan moda kendaraan Damri, tibalah masa berpusing ria. Walaupun telah nge-print peta Jakarta tepatnya arah dan tujuan “lokasi tes” tetapi tetap saja tidak mengerti. Istilah semacam hilang arah/rabun geografis. Untung saja ada seorang kawan bernama Dedy yang merelakan waktu kerjanya yang “rada padat” untuk disibukkan sebentar untuk mengantar.


Setelah menunjukkan lokasi tes yaitu UGM pascasarjana di bilangan Tebet Jaksel tepatnya di jalan Dr.Saharjo, persoalan yang lain muncul yaitu dimana akan menginap semalam. Sebenarnya ada beberapa kawan yang berbaik hati menawarkan tempat tinggal semalaman tetapi jarak tempat tes dan lokasi tawaran mereka jauh (jauh bagi orang yang tidak mengenal dengan baik jalanan itu jauh dalam arti yang sebenar-benarnya).  Mengingat waktu tes ke esokan harinya tergolong jam sibuk rush hour bagi para pekerja yaitu 7:30. Belum lagi klo salah naik angkot, bisa jadi uang” pas”an tiket pesawat PP Jkt-Mkssr menguap tanpa hasil.


Sebenarnya, lokasi tes untuk masuk pasca UGM (smester genap) ada di dua tempat yaitu jogjakarda dan Jakarta. Tetapi karena pada minggu tersebut banyak event di pasar (maklum EO kampung main di pasar hehee) jadwal yang bisa diselipkan hanya untuk lokasi Jakarta.


Kembali ke penginapan, akhirnya berjalan kaki tanya sana sini penginapan terdekat dengan harga terjangkau (baca: murah). Karena kawan juga tidak terlalu mengenal daerahnya dan beberapa tempat yang di datangi room rate nya rata Rp.250-300 ribu permalam maka penginapan “rakyat” lah diperlukan. Gang susur gang, lorong susur lorong dan ternyata benar di samping gedung pasca UGM terdapat banyak lorong-lorong kecil yang rumah warga seadanya yang disulap menjadi kost”an pekerja di bawah UMR  atau pekerja yang incomenya dinamis (kadang ada, kadang tidak) atau PKS (Pegawai bukan Karyawan bukan Serabutan ia).


Waktu pencarian ( 14:30 – 15:30)


Akhirnya setelah beberapa lorong di masuki dan rata-rata full, akhirnya ada satu kostan yang kebetulan kamarnya kosong. Jaraknya sekitar 1 km dari lokasi tes, hmm menurut feasibility study layaklah tempat ini sebagai pernaungan sementara. Maklum mesjid di sekitar itu juga dikunci "-_-.. Jakarta oh Jakarta, segala2nya kau kunci, apakah hatimu juga heheee..
Kamar kebetulan kosong. Kosong bukan karena tidak ada penghuninya tetapi pemilik kost berkata itu tidak disewakan alias tempat simpan barang (gudang kecil). Akhirnya bujuk membujuk tiba, diplomasi berjalan sesuai harapan. Akhirnya “cliiiingggggg” ruangan berdimensi 1,75 x 1,5 m, berdinding tripleks (berbatasan dengan kamar lan) itu disulap jadi kamar kost dengan fasilitas tikar dan lampu yang dipindahkan dari rumah sebelah berkekuatan 7 watt “-__-.Tebak berapa sewa kostnya permalam....??? hmmm beda dikit dengan nonton bioskop yaitu Rp.50 ribu. Jumlah ini disebutkan bapak kost dengan moderat, biasa seperti orang2 yang mencari-cari angka wajar klo bukan 50 ya 100, tetapi masa ia sih Rp.100 ribu. Setelah biji matanya kemana-mana bapak kost menyebutkan Rp.50 ribu aja de udah termasuk listrik kok. "-_- emang sy bawa kulkas pak heheee




Dengan maksud menghibur, membesarkan hati sekaligus membully dan kebutuhan dia untuk segera balik ke kantor kawan dedy mengatakan “disini saja, sudah tidak ada tempat lain, bagus juga kak tempatnya dan lumayan”.  Maksudnya sebenarnya baik, lumayan di bandingkan tidur berdiri atau tidur di WC. heheee.  Seandainya satpam pasca UGM mengijinkan saya tidur di musholla seperti yang selalu dilakukan ketika berpergian ke suatu tempat yaitu kombinasi MT (Musholla – Terminal) tentu tidak akan serepot ini. Satpam berkilah “ini aturan kantor pak, saya tidak bisa apa-apa”. Tetapi tak apalah cari kerja dan hidup di Jakarta susah, nanti gara2 mengakomodasi keperluan saya dia dipecat kan brabe. Bisa jadi beban dosa dan moral sama keluarganya.



Setelah menaruh tas dan coba mensyukuri apa yang ada (sok ala Mario Teguh) dan mengantar kawan pulang ke ujung lorong. Tibalah saat yang dinanti-nantikan yaitu mengecek WC/toiletnya. Dan ternyata benar sesuai dugaan, “bermasalahhh”. WC yang satu di dalam tidak boleh dipakai BAB (buang air besar2an). Dan ada WC diluar rumah yang mirip WC dikampung (dindingnya dari seng) ternyata “maaf” mampet, harta karun berjejalan dimana-mana hehehehee.. hancurrr. Ketika saya menanyakan kepada tuan rumah apakah bisa meminjam WC bapak katanya tidak boleh ke WC umum saja di belakang. Hmmm ini Jakarta, was-was, curiga, dan sebagainya pasti dikepala bapak ini, bahkan untuk minjam WC saja dia curiga. curiga WC nya mau dicoret2 ya pak heheeee emang terminal, atau curiga WC nya saya mau repainting …enak saja .sibukku itu…heheee, raut wajah bapaknya juga kurang bersahabat mungkin karena beberapa penghuni kost belum bayar heheee piss pak..



Next, pencarian WC umum,…


Ternyata untuk ke WC umum tidak terlalu mudah, melewati lorong yg kecil (untuk satu orang) dengan kondisi yang padat. Ibu2 yang ngerumpi, merokok, anak2 kecil yg menangis, bapak-bapak yang nyantai karena nganggur dan bermacam model kaum miskin kota ada disitu. Karena saya memegang alat mandi dan orang baru yang mereka lihat jadi gampang saja mereka menerka saya org kesasar yang ingin segera ke WC umum. Beberapa kali saya mendengar kalimat “bukan kesitu dek, ke kanan terus 2 kanan kiri lagi”. Perintah arah itu percayalah, tidak sesederhana yang dibayangkan "-__-.

Meskipun dari atas sebenarnya tempat ini kecil tetapi karena mepet2nya bilik2 rumah tetap saja seperti labirin. Jika ini labirin apakah diujungnya nanti saya ketemu putri, saya memberikannya bunga dan cincin dan melamarnya (mirip cerita2 di tivi) heheee tidakkkk... bukan putri diujung labririn ini tetapi WC umum. heheeee saat itu WC lebih penting dari putri2an..hehee

Aha…inilah WC umum !!


Terdiri dari 3 bilik, dinding batu, ukuran kecil lah (jangan bayangkan WC di rumahmu) dan satu sumur bor. Karena hanya 3 bilik ini dan ratusan warga yang ingin buang2 dengannya, satu prase muncul “antri de”. -_-“…. ini adegan yg cukup sulit ketika menahan sesuatu dan diharuskan tampak baik2 saja…heheeee

tiba2 ada yang menyeletuk, “mas klo mau antri berak di WC yang dua itu”… alamak terang2an dia pakai kata itu “berak” dimana seorang artis secantik dina lorensa pun akan terimajinasi kacau ketika kata kerjanya muncul kata itu, semua nama orang yang ketemu kata kerja ini akan terimajinas 180 derajat dari penampilan yang mereka sering lihat dan tentu saja tidak seorangpun yang akan melihat idolanya melakukan adegan itu…heheee.


Ternyata memilih antri di antrian terpendek (mirip model swalayan) tidak dapat diterapkan di tempat ini, salah konteks tepatnya..  Pindah antrian di garis antrian yang telah ditunjukkan hehee.. terlihat kira2 ada 4 orang lah didepanku, di garis antrian yg satu ada 5. Semua dengan muka masam dan tampaknya tidak ada persoalan lain yg lebih penting di dunia ini selain melegakan perut.heheee Tetapi angka bilangan 4 dan 5 itu ternyata sy salah juga, karena durasi orang di dalam WC tidak sama,,,,alamakkk…salah lagi. Adegan yang lucu adalah melihat perbedaan muka before and after. Masam, cemberut tiba-tiba murah senyum dan sumringah, ahhhhhh bahagia itu sederhana “buang air pada waktunya” heheeee

Bagi penguasa negeri ini, selain mega proyek seperti pembangunan Jembatan Selat Sunda yang diestimasikan Rp.225 Triliun yang kue nya kini tak bisa di nikmati lagi oleh atut, atau pembangunan Center Point of Indonesia yang juga triliunan rupiah yang letaknya tidak center2 amat, atau pembangunan sundial atau fly over di jakarta u/ menghindari kecelakaan yang sama truk pertamina vs kereta listrik...baiknya anggarkanlah sedikit dari ampas2 mega proyek itu..untuk menambah bilik WC ini...hehee tambah 4 bilik 1 sumur bor lagi kayaknya cukup mengakomodasi rutinitas wajib manusia. Tentu semua happy dengan pembangunan yang kecil2 ini heheee

Oke kita fast forward saja potret WC itu… kembali ke kost



… to be continued
heheeee








Khawatir



aku takut kau jadi orang yang umum
yang gampang berpindah
berlompat karena sesuatu

walau kata hati gampang disesuaikan kemudian

aku takut
aku takut kau seperti mereka
yang mudahnya menilai dengan materi


akut khawatir
kau menjadi picik dan licik
tak mengenal perasaan
yang mana yg harus di ikuti


mereka terlalu banyak disekitarmu
dibandingkan aku yang hanya 5 menit sehari
muncul di dekatmu dengan bunyi "bip bip" sms


yang lain juga datang dengan pesonanya
melihat kelemahanmu yang mirip mereka
dimana tak sanggup setia
dan mudahnya tergiur mutiara



aku khawatir
kau ikut dengan jaman
tak ada pegangan
atas nama menyenangkan orang tua
kau tak sanggup setia
memilih yang siap memberi empat roda


jika tak ada cinta sederhana
lantas apa yang akan dicari
jika cinta terlalu mahal dan bersyarat


semua kuserahkan pada pengetahuanmu
yang kukhawatirkan pengaruh mereka
kau kehilangan dirimu


aku khawatir
kau melihat ini dengan logika kompetisi
siapa cepat, siapa datang cepat, siapa siap
dia yang akan kau pilih



tak ada posesif
hanya berusaha logis
kau bisa terbang kesana kemari
dengan membawa timbangan-timbangan
siapa yang timbangannya baik 


jika aku mulai berkata
tentu kau kedepankan orang tua
tetapi apa daya
kepentingan diluar cinta yang meraja



di titik itu
kekhawatiranku muncul
kau menjadi monster
dan aku jadi pihak yang kalah..

dan sejarah tak akrab dengan pihak-pihak yang kalah..


kosong



hey kosong..
pertemuan denganmu selalu memusingkan
tidak terbang, mendarat atau berayun..
lunglai walau bernapas..

titik dua
kota-kota dari atas pesawat tampak kecil
bangunanpun kelihatan secuil
tapi kenapa kau tampak besar
tidak kerdil


putus asa bukan juga
hilang semangat mungkin ia
hambar juga ia
kenapa menggeroti

kosong..
hinggaplah ke dahan lain
jangan terus bertengger di pelepahku
kenapa kau awet
dan kita berteman



pergi saja jauh-jauh..
jangan balik tersenyum..
atau tiba-tiba mendarat..
buat saya sekarat..


mana bisa aku maju
jika kau ikut di kakiku
menempel di depanku


tidak tahu kau mengerti apa tidak
apa yg kumaksud
tapi jika tak bisa bertahan
angkat kakilah sesegera mungkin


biarkan ada warna masuk
aku dipenghujung

saat ini aku butuh insulin
injeksi biar kakiku lari lagi
tapi tetap tak ada yang perduli


kosong