Pages

Politik Investasi



Complementary of Understanding
tulisan ini dangkal dan hanya untuk melengkapi saja...hehee


Biasanya jika kita membaca tentang tulisan politik investasi dan semacamnya yang berlaku dalam konteks ekonomi liberal biasanya argumen yang muncul terkadang terlalu mensimplesistikkan, akhirnya kekurangan gerak dua arahnya. Misalnya, berbicara proyek A negara Y di “bantu” oleh Si negara X, terus pernyataan selanjutnya “sudah ada deal2 barang dari X akan masuk/bertambah untuk si Y”. Hal ini memang benar tetapi penjelasan sederhana ini terlalu sederhana dan menurut saya harus sedikit di tambahkan.



Biasanya skema umum penjelasan tentang politik investasi (political investestment) klo boleh saya gambarkan sperti ini :



Skema diatas memang bisa dipakai dan biasanya dipakai untuk penjelasan-penjelasan politik investasi, arahnya dari Luar ke Domestik. Misalkan Donors/Sponsors ini bisa aktornya Negara, atau lembaga peminjaman lainnya. Setelah ada deal untuk pembiayaan program, biasanya uang mengucur ke pusat pemerintahan untuk administrasi kemudian mekanisme politik anggaran domestik akan membagikan sesuai daerah sasaran/clusters/pos-pos yang sudah direncanakan sesuai kesepakatan kedua pihak. Adapun lobbying untuk mendapatkan anggaran ini bermain di politik level domestik (ibukota ke daerah) ataupun permintaan langsung daerah ke donors yang diatur dalam  Peraturan Pemerintah R.I No.30/2011 tetapi tetap harus tercantum dalam rencana pinjaman luar negeri. Dan cenderung penjelasan begini akan terlibat banyak diporos/diaras domestik/locally dengan skema-skema yang lobbying2,, who gets what, when and how much and how can it deal..locally..




Analisis aktor bagi debitor dapat dilihat sebagai transaksional lobbying ke pemerintahan pusat, ataupun ke DPR maupun karena “kedekatan” aktor lokal terhadap stakeholder donors. Tanda panah diatas selain money flows  ada good flows. Ini sering sekali kita dengar/baca apabila ada sesuatu tulisan/orally bahwa deal2 donors ini selain mencairkan uang juga membawa aliran barang yang massif. Contoh misalnya kita mengetahui seksama Jepang sangat aktiff bangett mengkucurkan uangnya ke Indonesia untuk belanja proyek dan program pemerintah pusat/daerah. Setelah kelayakan dan technical assistant oleh JICA. Dan seperti kita ketahui semua dari pemerintahan pusat sampai ke daerah maupun kontraktor merupakan pemain dari pencari rente/rent seekers. Terus, untuk aras pembuktian dengan melihat banyaknya produk Jepang itu masuk. Biasanya tumpang tindih dikepala yang baru mendengarnya,, uang dan barang bersamaan masuk??




 Dalam skema diatas saya cuman mau mengingatkan dari gerak bolak baliknya saja, tidak ada yang baru tetapi untuk tetap awas membaca skema politik investasi ini sekaligus menjelaskan kenapa donors tertarik untuk investasi. Kira-kira seperti begini menurut saya,, dan mungkin skalee untuk salah,,hehee







Membangun pemahaman :D lewat logika utang


Sebenarnya yang terjadi di dunia ini adalah gerak-gerak yang sederhana pada core nya. Pertama kita luruskan dulu dengan ambiguitas kata-kata maupun kalimat. Lembaga donors/sponsor/lenders ketika diterjemahkan ke bahasa Indonesia bantuan/sponsor/peminjam jangan sampai menuai turunan bahasa, “Bantuan” dalam hal ini bukan sesuatu yang humanis seperti satu pihak dengan suka rela menolong yang lain. Logika bisnis (mendapatkan untung) merupakan dasar geraknya, jadi utang yang diberikan selain pembayaran utang pokoknya “ mereka “ ingin menggelembungkan dengan menjadi interest seeker / pemburu bunga utang.



Berikut ini bunga utang (debt interest rate) berbagai negara , di jepang bunga utang 0%, China 6%, UK 0.5%, Canada 1%, Brazil 7.5%,  India 6.87%, Russia 5.9%, Malaysia 3%, Swiss 0%, USA 0.25%



Logika sederhananya begini, ketika anda punya banyak uang (kreditor) kira-kira anda memilih menabung/investasi/memodali/memberi utang ke mana?? Anda pastilah memilih negara dengan interest rate yang tinggi bukan ?? seperti ketika anda ingin mendeposito, anda akan cari informasi bank mana yang mempunyai bunga yang tinggi. Apa yang anda harapkan ialah uang anda menggelembung, anda memberi pinjaman rp. 1 M ,bunganya 5% anda mendapat Rp.50juta,, penghasilan yang lumayan bukan?? tanpa anda kerja konvensional.. sekarang klo anda meminjamkan uang anda Rp.1 T, anda dapat berapa?? . Nah dari sini bisa menjawab pertanyaan apa alasan lembaga donor mengeluarkan uangnya yaitu mengharapkan uang kembali dengan kondisi berlipat. Teruss apa yang menjadi strategi negara peminjam (debitur) untuk mendapatkan utang?? ialah selain penjelasan konvensional keamanan,dkk itu ialah menaikkan tingkat bunga utang.India,,China n Brazil banyak investasi/utang masuk kenapa?? why why why?? selain penjelasan konvensioal, buruh murah dkkx, itu diatas (logat acara sketsa) bunganya tinggiiii .. ckckckk


jadi sederhananya begini, jika menyimpan uang di Indonesia bunga 6%, di Jepang malas krena bunga 0% sedangkan di swiss malah dikenakan pemotongan, sudah gak dapat bunga dipotong lagi…hehehee.



Comparasi yang biasa dilakukan ialah dgn mengkomparasikan negara-negara yaitu dengan komparasi total utang dengan PDB, tetapi yang kita fokus ialah jumlah bunganya,, hehehe




Ada juga gerakan tolak bayar utang, kenapa mereka begitu?? salah satu alasannya ialah bunga utang dan nilai tukar. Misalnya tolak membayar utang pokok karena bunga utang yang selama ini dibayar sudah sejumlah pokoknya, tetapi ini selalu mental karena tiap tahunnya negara berutang baru jadi utang mengalami akumulasi (utang baru + legacy debts). Yang kedua ialah faktor nilai tukar, karena uang di nominalisasikan sebagai USD ($), maka nilai USD pun seperti kita tahu berubah-ubah. Utang pengusaha/swasta misalnya ketika mereka meminjam era Soeharto Rp.1.500/USD sekarang naik menjadi Rp.9rbuan/USD,,para pengusaha ini mencuci tangannya karena fluktuasi ini.



Jadi jangan lupa untuk selalu menjelaskan gerak bolak balik ini yah, dalam capitalist/bisnis logic tidak ada kata Altruistik. Apakah ada unsur moral dalam hal ini, "niat baik" yang selalu menjerumuskan kita ke suatu tak tentu arah itu ??? yaaa... anda benar,, tidak ada,,, ini bisniss mennn,,, ckckck








Untuk Indonesia 2012 utang pokok Rp. 1.937 T atau Rp.1,9 Kuadriliun dgn bunga 6,3% jadi pembayaran bunga utang 2012 sebesar Rp.122 T. Ada yg bilang tanpa nambah utang baru, utang + bunga ini bisa lunas 100Tahun = 1 Abad,,hehehe capeee dehh.. tapi apa betul bisa nahan utang baru ??? ckckk gak yakin saya,,,,



Utang merupakan salah satu kebijakan Fiskal, hampir semua negara mempunyai utang. Ada beberapa alasan negara berutang salah satu yang terbesar adalah Anggaran negara defisit karena Belanja negara lebih banyak daripada pemasukan (dengan sederhananya Besar Pasak dari Tiang), utang proyek2 strategis (infrastruktur) dan program2 seperti Climate Change dsbnya.



Utang ?? dalam teori utang, terdapat model utang produktif yaitu ketika anda berhasil menggunakan utang anda untuk usaha anda dan itu berhasil, ingatt itu berhasil, dalam bahasa negara dikenal dengan istilah “penyerapan utang”. Tetapi apakah anda selalu berhasil ?? berapa persen keberhasilan anda?? anda membutuhkan utang untuk menutup utang lama dan akhirnya semakin besar ?? inilah yang disebut jebakan utang/debt trap. Anda pernah dirasa hidup anda diburu2 utang??? i do not hope so... hehehee it's terrible ..


By gave money as loan Rp.1juta u can punch him if he didn’t pay u back, but if u gave them Rp.100juta u can own them both state of mind and praxis.



analogi diatas merupakan kondisi yang cocok untuk para multidonors yang sangat besar misalnya World Bank-IMF, ketika skema bantuan yang diberikan, IMF memberikan prasyarat kondisi-kondisi yang harus diberlakukan, biasa kita kenal dengan SAP model. Yeahh U can stir them. Kebijakan strategis akan di stir oleh Mereka kenapa?? mereka punya uang, when u have much money, u got the power tapi bagi narasi mereka "Ini untuk kebaikan ekonomi anda sendiri, kami ahli lho !!" hehehehe meskipun drafting SAP copy paste dari negara satu ke negara lainnya,wkwkk. selain legacy debts dari pihak swasta dan kroni Soeharto era,, pas itu Krismon,,krisis by design itu ancurr kita punya negara,,,kutang eh salah...utang dimana-dimana... Malaysia under Mahathir untung menolaknya..ckckkck. 


Jadi menyambung pernyataan diatas tentang penambahan nominal utang karena fluktuasi USD, hal ini bisa dilihat kenapa negara ini dianjurkan untuk memakai sistem mengambang (Floating exhange) ?? Supaya terambang-ambang..hahhaaa selain dari penjelasan tetek bengek floating, FDI mengucur kuat, sentimen pasar saham positif, dsbnya ialah suatu strategi menggelembungkan utang dengan cara yang cepat,, krena ekonomi kolapse,,it means rupiah melemah saudara2..ckckck kolapse plus politik domestik kacau butuh waktu lama untuk healing...eh ternyata tidak healing2..justru menggalau dan mengkacau.. Misalnya utang tahun 1990 angsurannya tahun 2000an gimana atuhh mahh? Tahun 1990 kurs Rp,1.900/USD, 1995 Rp.2.308/USD, tahun 1998 Rp.11.000 , tahun 2000 Rp.9.595/USD,  2009 Rp.10.300/USD. Malaysia sudah mengendus pola ini, maka tahun krismon 1997/1998 dengan distorsi finansial cukup hebat mereka masih mempertahankan fixed-exchange nya sebagai metode,, meskipun mereka diberitakan defisit kanan kiri,, malah Mahathir menolak paket utang untuk tutupi jebloknya,, mereka pilih taktik menghemat sembari local diperkuat dan ditenangkan.. hhehe they know so well lah... bgaimana Indonesia?? wkwkwk dehh malah nambah ngutang saat nilai USD lagi mantap2nya diposisi puncak,,mantapp khan..wkwkwkk deh..... ini ekonomi mainstream... :D (penjelasan finance collapse (fraud, croni capitalism, dan tetek bengeknya si saham itu) untuk krismon)




Sekali lagi negara ialah sekumpulan orang-orang bukan sebongkah benda baik ataupun ruang kosong, penguasa-pengusaha menjadi satu, dan individu-individu ini sangat Rational Choice sekali, u know lah klo dengar Rational choice itu (untung menn),, terus pertanyaannya dimana negara?? ya mereka itu negara…hehehee. Kita tahu sendirilah di negara ini ketika kita mendengar kata “Proyek” apa yg tiba2 terlintas?? besaran budgetnya,, ya dari atas sampai bawah rent-seeker semua. Bahkan kontraktor rela mengeluarkan uang duluan untuk mendapatkan proyek/menang bidding proyek. Tapi jangan bilang2 ya..ini rahasia kita berdua ( kita dan umum)..hahahahaa




Oke kita melangkah pada elemen kedua, (trade/goods flows). Ini bisa terjadi biasanya model bilateral (G to G), ada juga yang memberikan closure yang tertuang barang masuk, ada juga yang memakai efek domino maupun spill over ataupun efek tidak langsung. Ini semua pekerjaan para pengusaha (pengusaha asal negara lender maupun tuan rumah/host/domestik/lokal). Kerjasama trader lokal, pengusaha lokal ini harus dimaknai gerak bolak-balik, karena merekalah yang paling di untungkan. 



Permisalan Jepang baik melalui skema JBIC (Japan Bank for International Cooperation) ataupun ADB (Asian Development Bank) melakukan bantuan/donor/sponsor untuk proyek daerah di Indonesia. Kita ambil saja JBIC dengan technical assistant JICA untuk proyek infrastruktur jalan, dengan membangun jalan (membuka rute, memperlebar, ataupun infrastruktur jembatan, dkknya) merupakan kanal/saluran untuk berhimpit-himpitnya kendaraan (menambah volume kendaraan). Karena branding image kekaisaran otomotif Jepang dan high technya sangat kuat di negeri ini, maka efek dominonya ataupun melimpahnya yaitu menambah statistic penjualan kendaran tersebut. Terus jangan lupa yang diuntungkan para monopoly players di tingkatan lokal (pengusaha lokal). Maka tidak heran rasanya investasi di bidang infrastruktur menjadi andalan, ataupun proyek-proyek lain yang berhubungan dengan teknologi karena kekaisaran Jepang sekarang sebagai kiblat high-tech dunia, jadi terbukti lagi altruistic ini tidak ada. It’s grand design. Tapi kondisi ini tidak cocok anda ceritakan kepada para pemerintahan atau pengusaha,kontraktor ,,kenapa?? mereka di untungkan, ada proyek ada uang, mereka pelakunya,, hihihihiii



     <---------------------- > goods flows dengan berbagai macam model



Selanjutnya di kolom lingkaran itu ada industrialist di blakang negara lenders mengapa ?? karena mereka membayar taxes kepada negara nya, jadi gerak bolak balik sekali lagi menunjukkan dirinya. Negara penerima ada industrialist dimana-mana,,kenapa?? para pengusaha memang ada dimana-mana, merekalah paling membutuhkan dan diuntungkan dari negara, karena gugusan formasi apartus negara semua dengan logika berdagang (transaksi),,, seperti kalimat terkenal they are everywhere, and good damn it,,,they’re Richh



Para donors besar Indonesia ( WB, ADB, Jepang, USA, France, IBRD, IDA, Germany, Spain, China, Korea, Singapore yg we know lah pake institusi yg ada "aid" nya dibelakang..heheee ) yang lucunya program yang didanai WB itu terbesar development policy,,hehehee peraturan dibiayai sangat besar,,, ancurr kan.. sektor ekonomi dari struktur anggaran Indonesia yang paling banyak di biayai dari sektor Jasa-jasa…hehehee ancuurrr.. Walaupun jepang sendiri di negaranya punya utang cukup banyak,,tp banyak utang dr dalam negerinya sendiri..lagian 0% bunga..ckckckk paling2an pengaruh "fluktuasi sentimen investasi" di Jepang..




Skema pengurangan/penundaan bayar utang bisa dengan rescheduling (keadaan genting, dan klo pun dapat ijin dari lenders), debt swap biasanya untuk program pendidikan, bencana, perumahan, kesehatan, kehutanan ataupun menolak bayar utang dengan kondisi ekonomi kolapse. Jenis-jenis utang : penjualan SBN (Surat Berharga Negara) yaitu SUN (Surat Utang Negara) dan SBSN (Surat Berharga Syariah Negara). Jadi klo jatuh tempo penjualan SBN maka dikenallah istilah Buyback yaitu ketika negara harus membeli kembali surat itu,,hehehe. 


Mekanisme sumber pembayaran utang selanjutnya ialah menjual asset-aset negara, privatisasi dan bank dalam negeri. Inikan logika yang lucu,, anda meminjam uang terus anda membayarnya dengan menjual barang-barang anda, bukan hasil perputaran uang dari utang itu.. hehehe klo barang anda habiss, utang anda banyak ?? sayang negara tidak pernah mati,, generasi penerus yg datang mengulang2 kesalahan generasi terdahulu...wkwkwk





Semoga ada manfaatnya,, bisa lebih kompleks melihatnya politik investasi ini.. atau sebaliknya tidak ada gunanya...hahahaaaa de gaga bua2na
sekian dulu,,
Lain kali kita lanjut ya…. hehehee ngantukk


 Utangg... colonized us.. cape deh...
 Capitalist membuat kehidupan ini lebih berat dan melanggengkan kekotoran,,

 kalau...
 K + Utang = ............ckckckkkk













 Utang.... Capee dehhh,, terlalu boros sih plus strukturnya memang kacau sedari awal.....wkwkwkkk




No comments:

Post a Comment